Rabu, 12 April 2017

Langkah-Langkah membuat media pembelajaran

Dalam sebuah pembelajaran tentunya untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran seorang tenaga pendidik tentunya menggunakan beberapa media pembelajaran agar mempermudah siswa untuk menerima materi yg diajarkan. Tentunya dalam hal ini media pembelajaran perlu disusun terlebih dahulu.
Langkah-langkah dalam membuat media pembelajaran adalah sebgai berikut.

1. Menganalisis keperluan dan karakteristik siswa.
               Program dibuat sebelumnya harus meneliti secara seksama pengetahuan awal meupun pengetahuan prasarat yang dimiliki dan tingkat kebutuhan siswa yang menjadi sasaran program yang dibuat. Penelitian ini biasanya menggunakan perangkat tes. Bila tes tidak dapat dilakukan karena factor-faktor pengetahuan siswa, maka pembuat program harus dapat membuat asumsi-asumsi mengenai kemempuan dan ketrampilan siswa.
2. Merumuskan tujuan intruksional dan oprasional.
               Pembuatan tujuan dapat memberi arah kepada tindakan yang dilakukan, termasuk penyesuaian penggunaan media yang digunakan sehingga dapat sinergi antara tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan model dan macam media yang digunakan. 
3. Merumuskan butir-butir materi secara terinci.
               Setelah tujuan intrusional jelas, kita harus memikirkan bagaimana caranya agar siswa memiliki kemampuan dan ketrampilan. Untuk mengembangkannya tujuan yang telah dirumuskan dianalisis lebih lanjut. Demikian pula cara pengembangan bahan yang harus dipelajari siswa. Setelah daftar pokok pelajaran diperoleh, selanjutnya mengorganisasikan urutan penyajian yang logis, dari yang sederhana sampai kepada hal yyang rumit, dari yang kongkrit kepada yang abstrak.
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
               Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu dirancang secara seksama sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, bisa berupa tes, penugasan atau daftar cek perilaku. Sebaiknya dalam tes tersebut harus tercakup semua kemampuan dan ketrampilan yang dimuat dalam tujuan intruksional yang dibuat.
5. Menulis naskah media/Menyusun media yang digunakan
               Setelah penyusunan tujuan pembelajaran dilaksanakan penyusunan media yang digunakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai tersebut. Penyusunan dan pembuatan media pembelajaran dengaan langkah-langkah dan tahapan-tahapan yang tersusun secara sistematis ini harus sinergi dengan tujuan dan sesuai dengan tingkat pemahaman serta ketrampilan siswa. Sehingga fungsi media benar-benar dapat menjadi alat untuk mempernudah dalam pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan dan bukan sebaliknya justru menjadi mempersulit tingkat pemahaman siswa. 
6. Mengadakan test dan revisi.
               Setelah media pembelajaran dibuat tujuan, pembuatan narasi, proses editing dan diuji coba langkah yang tidak kalah pentingnya adalah evaluasi penggunaan media dalam proses intruksional. Sehingga dapat mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan media yang digunakan. Langkah selanjutnya yaitu melakukan test dan revisi, manfaatnya kita bisa mengetahui tingkat efektifitas proses intruksional dan media yang digunakan serta problematika yang dihadapi . 
Menrut penulis langkah-langkah pembuatan media pembelajaran yag disampaikan oleh Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad dalam buku Materi Pokok Media Pengajaran tersebut belum mencantumkan langkah yang mendasar yang berupa ide atau pemikiran yang menjadi pijakan dalam perumusan pembuatan media pembelajaran itu sendiri. 
Sedangkan menurut Drs. Rahmat, Ph.D, 2010 dalam bukunya Media Pembelajaran Suatu Pengantar, beliau memaparkan langkah-langkah pembuatan media pembelajaran sebagai berikut:
1. Membuat ide/gagasan/pemikiran
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
3. Merumuskan tujuan
4. Menentukan kerangka isi bahan pelajaran
5. Menentukan jenis media
6. Menentukan treatmen dan partisipasi siswa
7. Membuat skets/story board
8. Menentukan bahan / alat yang digunakan
9. Pelaksanaan pembuatan media
10. Penyuntingan
11. Uji coba (jika mungkin dilakukan)
12. Melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi 
               Dalam konteks berlangsungnya proses belajar dengan segala dinamikanya, media mempunyai fungsi atau peran untuk menghindari hambatan atau gangguan komunikasi dalam poroses kegiatan belajar mengajar. Secara garis besar peranan media yang dimaksud antara lain:
(1) Menghindari terjadinya verbalisme
(2) Membangkitkan minat atau motivasi siswa;
(3) Menarik perhatian siswa;
(4) Mengatasi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran;
(5) Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar: dan
(6) Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
               Sedangkan secara lebih terinci bahwa salah satu hambatan komunikasi yang bisa dipecahkan melalui penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah: perhatian yang tidak terpusat. Hal ini diantaranya disebabkan oleh:
a) Anak memang tidak ingin memusatkan perhatian (gangguan fisik);
b) Ingatan anak yang lebih terpaku pada hal lain yang lebih menarik perhatian mereka;
c) Anak melamun atau menghayal;
d) Prosedur penyampaian bahan pengajaran yang membosankan;
e) Sumber informasi tunggal tanpa variasi;

 f) Kurang adanya pengawasan dan bimbingan dari guru yang sedang mengajar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar