Selasa, 03 Januari 2017

ceritakimiaceritakita



Intan Dan Arang.
              Pada suatu hari ada satu ton arang yang iri kepada satu butir intan. Mereka iri karena merek dihargai dengan lebih murah dari pada sebutir intan yang massanya jauh lebih kecil. Arang pun merasa tidak dihargai, intan berada di tempat yang terhormat. Intan diletakkan di wadah yang bagus dan dikenakan oleh orang-orang kaya dan dihormati, seperti pejabat, konglomerat, dan artis terkenal. Sedangkan mereka berada di tempat pemb akaran sate dan tungku-tungku orang yang tidak mampu membeli elpiji. Intan yang kemilau dan arang yang hitam sebenarnya berasal dari unsur yang sama, yaitu karbon. Hal inilah yang menjadikan arang iri. Mereka dibuat dari unsur yang sama tetapi mereka dihargai secara berbeda. Meskipun dalam wujudnya mereka sangatlah berbeda. Tetapi satu-satunya yang membedakan mereka adalah susunan atomnya.
              Intan adalah bahan yang paling keras yang ada di kerak bumi yang tersusun oleh beberapa unsur karbon. Intan dibentuk dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi pada jutaan tahun yang lalu. Intan dianggap sebagai permata alam yang paling tahan lama. Intan dikenal sebagai perhiasan, padahal 80% intan didunia digunakan sebagai alat industri, misalnya untuk memotong dan mengebor. Intan digunakan sebagai perhiasan karena berkilau dan dapat memantulkan cahaya yang mengenainya. Intan yang sudah digosok sering kita kenal dengan nama berlian.
            Karena intan merupakan barang yang sangat mahal harganya, maka banyak tiruan intan. Mungkin banyak tiruan intan yang dapat memantulkan cahaya lebih baik dari pada intan yang asli. Tetapi kerasnya intan tidak dapat disamai oleh barang yang lain. Intan tiruan lama-kelamaan akan tergores.Menanggapi sifat iri arang terhadap intan. Intan pun mengatakan kepada arang, hai arang, ketahuilah, bahwa tanah hitam membantuku meningkatkan derajatku. Aku berjuang menghadapi lingkunganku yang sangat panas dan tekanan tinggi untuk menjadikan aku seperti ini. Hal inilah yang menyebabkan aku menjadi matang dan tumbuh keras melebiihi batu. Itulah sifat yang menjadi contoh padaku. Setelah menjadi batu pun aku berbagi cahaya dengan lingkunganku sehingga aku sangat dihormati dan dihargai. Tapi karena engkau belumlah matang, kau nampak hina dan tersingkir. Tubuhmu pun lunak sehingga kau dibakar orang.
            Perumpamaan intan dan arang ini, Iqbal menyampaikan pesan moral yang sangat mendalam kepada manusia. Meskipun secara lahiriah manusia itu sama, tetapi derajat manusia sangat berlainan. Ada yang sangat dihargai dan ada yang sangat terhina. Semua itu terjadi tergantung pada kualitas manusia tersebut. Jika manusia terebut tegar dalam menghadapi cobaan yang begitu keras dan dia mampu melewatinya, maka ia akan menjadi orang yang sangat bernilai. Bergitu juga sebaliknya. Maka dari itu, janganlah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup ini.

Arsen Si Pembunuh Bayaran
Siang ini aku duduk didepan rumahku di gang 4 blok VA nomor 33 di kampung kami sistem periodik unsur, aku berusaha mengingat kembali tentang semuanya, tentang tawaran manusia untuk melakukan hal yang menurutku itu sangat menjijikan untuk aku ulangi lagi, yaitu pekerjaan membunuh. Sudah lama aku jadi pembunuh bayaran, dan sebenarnya aku ingin berhenti dari pekerjaaan menjijikan ini, tapi lagi-lagi aku tak bisa. Manusia-manusia itu lebih mempercayaiku daripada teman-temanku seperti halnya sianida atau yang lainnya. Karena katanya pekerjaanku sangat rapi, dengan menyusup lewat makanan racunku menyerang sistem pencernaan manusia yang akan kubunuh sehingga dia mati seolah-olah seperti karena shok.
Sebenarnya aku sudah lelah dengan pekerjaan seperti ini, dan tak ingin mengulangnya lagi, sejak pembunuhan Napoleon Bonaparte aku sebenarnya telah berjanji untuk tidak membunuh lagi, tapi lagi-lagi korban jatuh di tanganku. Tahun 2004 saja aku membunuh seorang aktivis HAM Munir dari indonesia dan kini manusia itu datang lagi padaku menyuruhku membunuh seorang temannya hanya karena takut tersaingi dalam perebutan jabatan sebagai direktur sebuah perusahaan. “Ahhh….ini benar-benar bisa membuatku gila, kenapa sih dikalangan manusia itu selalu saja ada yang serakah, kenapa mesti cemburu pada keadaan? bukankah tuhan itu tidak menempatkan kita pada tempat yang sama?. “Arsenik..” seseorang menyapaku perlahan. Aku segera membalikkan badan, dan kulihat disana fosfor kakakku menghampiri. Dalam keluargaku aku sebenarnya unsur yang paling dekat dengannya daripada dengan kakaku yang satu lagi Nitrogen atau dengan adik-adikku Antimon atau Bismut. Sehingga dalam karakteristik secara kimiawi aku lebih mirip dia, dia suka memanggilku arsenik atau dengan bahasa yunani namaku Arsenikum.
“Ada apa kak?,,,,,Katanya mau bakti sosial pada manusia, kok malah melamun disini?,,,,Iya kak, bentar lagi juga berangka
 “Kulihat akhir-akhir ini kau sering melamun sen,ada masalah dengan pacarmu khlor? Dan kulihat kalian tidak sering berjalan bersama lagi. Malah sekarang kau lebih aktif membantu manusia, mencuci kerislah, membasmi hama dan tikuslah, pengawet kayulah, dan sekarang adikku ini mau bakti sosial apalagi?”
Aku tersenyum melihat matanya berbinar-binar, sejak dulu , sejak aku baru saja ditemukan oleh Albertus Magnus tahun 1250 dan dipertemukan dengannya di kampung SPU, mata itu tak pernah berubah, dia senantiasa berusaha jadi kakakku yang baik. “Eh di tanya malah senyum-senyum, atau jangan-jangan kau sedang jatuh cinta lagi sen?”
“Gak lah kak, aku dan khlor akhir-akhir ini cuma sedikit renggang aja, tapi kami baik-baik saja kok. Sekarang aku mau membantu manusia menyepuh perunggu, membuat bahan cat, keramik, elektronik,  efek kembang api,   zat warna atau pencelup, industry kulit, pengeras timah hitam, serta pembeningan kaca. ”
”Ckkk…ckkk…kau hebat sen, selain oksidamu ampoter ternyata kau juga banyak aktif membantu manusia, aku bangga padamu Sen, tapi sebelumnya kakak khawatir kau berjalan-jalan kekalangan manusia soalnya kakak takut ada yang menyuruhmu lagi untuk membunuh, bukan apa-apa sih, nyawa itu berharga Sen, apa kau masih ingat waktu dulu itu, waktu kau membunuh aktivis HAM yang bernama Munir itu, sampai-sampai heboh di buatnya, dan kampung kita juga di buat gegerkan. Bahkan kau juga yang sebelumnya dipercaya untuk pengobatan dalam bidang homeopati, gara-gara suka dijadikan racun pembunuh jadi tidak dipercaya lagi kan”
        “Iya kak, aku kan berusaha untuk menolak jadi pembunuh bayaran lagi, ya udah aku berangkat dulu kak. Baiklah, hati-hati jangan sampai tubuhmu menyentuh makanan para manusia Sen! Iya, aku tahu kak, tubuhku kan beracun, aku pasti hati-hati
Begitulah kawan dengan kakakku fosfor, apa yang harus kukatakan padanya kalau saja dia tahu aku akan membunuh lagi, maafkan aku kak, aku tidak kuasa untuk menolaknya. Malam ini kemungkinan satu orang lagi akan jatuh di tangan racunku
Malam ini, aku akan menyusup lagi lewat makanannya untuk membunuhnya, maafkan aku kak, ijinkan aku satu kali saja melakukannya lagi. Sudah itu aku janji, aku tidak akan mengulanginya lagi, lagipula mungkin setelah ini, aku kan di larang berjalan-jalan dikalangan manusia lagi, mungkin kau sudah bosan mendengar janji-janjiku kak, karena tiap kali aku membunuh, aku selalu berjanji padamu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi kali ini, setelah aku menyelesaikan semuanya, aku benar-benar berjanji padamu untuk tidak mengulanginya lagi.
Ahh…aku jadi bingung, harus membunuh apa enggak ya? Khlor kemana lagi? padahal pada saat gini seharusnya dia ada disampingku, apa masih mengurusi pacarnya sinatrium itu, aku heran, padahal dia kan playboy tapi masih saja mempertahankan hubungannya dengan sinatrium itu, apa sih kelebihan dia? Sampai-sampai khlor tidak rela untuk melepasnya. Hah…! kenapa aku tidak pergi saja pada oksigen, dia jugakan kekasihku (As3O2), tapi…bagaiman kalau nanti ketahuan sama khlor? Peduli amat dah, siapa tahu dari oksigen aku bisa tahu kabar hubungan khlor dengan natrium.



Oksigen sang play boy
        Angin laut begitu sepoi-sepoi, suara ombak begitu indah di dengar. Dalam hitungan menit matahari sore akan menghilang. Oksigen paling suka saat melihat matahari tengelam di sore hari di lautan luas. Seperti yang kita ketahui massa oksigen termasuk ke_3 terbesar 0,9% massa Matahari dan 88,8% massa komponen samudra. “Oksigen, ternyata kau berada di sini, aku mencarimu kemana-mana” kata seorang yang menghilangkan lamuanku saat memandang matahari. Aku menoleh ke asal suara, ternyata dia adalah Hidrogen pacarku yang langsung duduk di sebelahku dan melihat matahari tenggelam bersama-sama.
        Bisa di katakana Hidrogen selalu ada buat aku dan manusia, manusia memerlukan 70% H2O (AIR) di dalam tubuh mereka. Begitu juga aku sebagai pacarnya 70% harus ada untuk aku. “Kemarin aku melihat kau dengan Aluminium (Al) ngapain” Tanya Hidrogen yang memecahkan kebisuan dan membuat wajahku emerah karena malu ketahuan di duain. Seperti di dunia manusia ‘selama pacar kita tidak tau, kita bolehkan punya pacar cadangan dalam artian kita duain pacar kita. “Gak……Gak mungkin aku selingkuh, aku dan Aluminium kemarin menjadi satu senyawa Al2O3 (Aluminium Oksida) untuk membantu manusia dalam pembuatan keramik dan teknik material juga dalam bidang pertambagan” Kataku dangan gugup ‘sekalin bantu manusia, aku dan Aluminium bisa berduaan’ ngumamku.
       “Oh, aku kira…” Kata Hidrogen sambil menghela napasnya “Kemarin aku mencari kamu dan aku melihat kamu berdua dengan Aluminium saat aku membantu manusia membuat pupuk dan intensifikasi produsi bahan makanan” Lanjut Hidrogen.
           Aku menunduk sesaat melihat penuturannya, tapi itu yang aku suka dari dirinya sejak aku di temukan oleh ‘Carl Wilhelm Scheele, asal Swedia (1773)’ dan di pertemukan dengan yang lainnya di kampung kami yang di beri nama Sistem Priodik Unsur (SPU). Dan jatuh cinta pada pandangan pertama sama Hidrogen.
Matahari sudah hilang di telan bergantinya malam yang akan menyambut bersamaan dangan bulan dan bintang yang bertebaran di langit. “Yuk kita pulang” Tawarku pada Hidrogen sambil bangkit. “Kemana, apa mau bantu manusia produksi baja, tekstil, plastik, penerbangan luar angkasa, pernapasan buat manusia, propelen roket?” Tanya Hidrogen dengan bicara cepat adalah keahliannya “Mending gak usah dulu deh, karena aku ingin berdua dulu denganmu untuk saat ini”.
        “Gak kita pulang kerumahku, kita gobrol di rumah saja” Kataku sambil terseyum. “Iya aku belum pernah datang kerumahmu sedangkan kamu sering kerumahku, di manasih rumahmu?” Tanya Hidrogen yang langsung bangkit.
           Ingatyah cuma kuucapkan sekali ‘gang 2 blok VIA dengan nomor 8 di kota kita Sistem Priodik Unsur (SPU) Sebenarnya aku pulang kerena mungkin sebentar lagi selingkuhanku yang baru Besi (Fe) akan datang kesini mencariku di tempat favorit kami. Sebenarnya aku dan besi pacar cinta lokasi Fe2O2 (Besi(III) Oksida) saat kami berada di hematite dan karet logam. Dari kejahuan Carbon (C) melihat kami dengan tangan di ngepal kuat-kuat. Carbon sebenarnya mencintai Oksigen saat mereka berada di atmospir CO2 (Carbon dioksida). Cinta segi tiga terjadi antara Oksigen (O), Hidrogen (H), dan Carbon (C). Sebenarnya mereka bertiga adalah teman sejawat saat mereka di perlukan untuk tanaman C6 H12 O6 (Foto sintesis). Tapi Oksigen memilih Hidrogen di banding Carbon.              



















Aku Sikecil Berkekuatan Dasyat
            Hai kenalkan namaku neutron, tapi teman-teman cukup memanggilku dengan nama kecilku saja n. Berat tubuhku  mencapai 1,67 x 1024 g, kecil banget khan aku..!!.Tapi aku sangat di pentingkan banyak orang. Muatanku nol dan aku tinggal di sebuah rumah yang aku beri nama Atom. Aku punya adik bernama proton. Beratnya sama denganku hanya muatannya saja yang berbeda yaitu +1, aku dan adikku tinggal sekamar yaitu di kamar kami inti atom , selain adik aku juga punya kakak namanya elektron. Berat tubuhnya yaitu 9,11 x 10 28 g. Dengan muatan -1, sebagai kakak yang baik ia sangat sayang pada adik-adiknya. Bahkan tidurpun ia tidak sekamar dengan kami, tapi tidur di luar kamar kami dan menjaga kami dari segala macam bahaya.
           Tidak seperti manusia ,kami tidak mempunyai orang tua, kami tercipta dengan sendirinya di ruang tidur kami yang sering kami sebut dengan nama orbital. Orang-orang memanggil kami keluarga atom bromin , kalau keluarganya keluarga besar kami di sebut unsur bromin. Aku tinggal di jalan periode 4 nomer 35 blok v11A, alamat kotaku kota sistem periodik  unsur (SPU).
Sebenarnya di kota SPU saat ini penduduknya mencapai  109 rumah, banyak banget khan..!! Kami semua bukan warga asli melainkan semuanya imigran dari luar. Yang tinggal se blok aja denganku ada empat unsur atau empat keluarga besar atom yaitu flour, klor, yodium, dan astatine. Sedang yang searah jalan rumahku mencapai 17 rumah diantaranya yang menjadi tetanggaku selenium dan kripton. Rumahku catnya berwarna kemerahan dan bangunannya berbentuk cairan aneh bukan? Tapi ada yang lebih aneh yaitu ada yang membuat rumahnya dari gas selain itu rumah kami kebanyakan dari logam buatan, hebat bukan? benar-benar ajaib…!
            Setiap rumah di kota kami mempunyai sifat yang berbeda-beda dan itu mencerminkan penghuninya masing-masing, contohnya rumahku saja beratnya 80 kg dan berat jenisnya 3,12 g/cm3 dengan kerapatan 3,0 g/cm3 dan volume 23,5 cm3/mol dan jari-jari atom 115 serta jari-jari ion 195. Jika cuaca sedang panas rumahku akan meleleh pada suhu 3320 kelvin dan mendidih pada 59 0 kelvin, keelektronegatifannya mencapai 2,8 dengan energy ionisasi 1140 kj/mol dan afinitas electron 342 kj/mol biloknya -1,+3,+5, dan +7. Entalphi penguapanku 14,725 kj/mol dan entalphi pembentukan 5,286 kj/mol. Bentuk rumahku Kristal ortorombik berbau rangsang dan menusuk. Bangunan rumahku biasa berubah otomatis dari cairan menjadi gas diatomik dan ketika bangunan rumahku cairan orang-orang memanggil kami keluarga brom atau bromine atau Br. Tapi kalau bangunan rumah kami berubah menjadi gas mereka memanggil kami keluarga bromida.
Sesuai yang telah kukatakan di awal sebenarnya kami warga SPU adalah imigran semua. Keluargaku saja tempat lahirnya dulu di lautan lepas, lalu kami bermigrasi kesini setelah tahun 1826 ilmuan Antoine dan Jerome Balard menemukan kami , kami pun lantas bermigrasi kesini karena banyak sekali orang yang memburu kami . Kau tahu warga yang bermigrasi kekota SPU oleh banyak ilmuan di urutkan sesuai datangnya dulu jadi sebenarnya sebelum kami keluarga hidrogenlah yang paling pertama menduduki kota SPU. Urutan rumah kami ini sebenarnya riwayatnya di mulai dari waktu pertama kali di temukannya elektron kakakku.
            Ceritanya begini menurut orang tua jaman dulu leluhur keluarga atom sebelum bermigrasi kekota SPU, ada dua orang ilmuan namanya leukippos dan democritos kejadiannya di tahun 500-400SM mereka menemukan rumah kami atom. Karena rumah kami itu terlalu kecil diameternya saja berkisar antara 30-150PM mereka pun berkomentar kalau atom itu bagian terkecil dari suatu zat.
           Penelitiannya di lanjutkan Dalton di tahun 1776-1844 kata Dalton atom itu kecil seperti bola tak dapat di belah, tak dapat di ciptakan apalagi di musnahkan.Sejak saat itu kehidupan kami terganggu oleh manusia – manusia laboratorium itu. Di tahun 1879 seorang ilmuan bernama sir William Crookes melakukan sebuah percobaan kepada kami , dalam percobaannya Crookes menggunakan alat yang di sebut tabung sinar  katoda atau  tabung Crookes. Pada percobaan ini diperolehlah partikel sinar katoda  yang bermuatan negative oleh G.J stoney di berilah nama elektron yaitu kakakku. Pada tahun 1897 sir Joseph J. Thompson menemukan angka banding muatan elektron kakak terhadap berat tubuhnya. Penemuan inii membuat Thompson melakukan percobaan yang di dasarkan pada sifat kakakku elektron dalam medan magnet dan medan listrik. Dan di tahun 1906 Robert A William berhasil menentukan harga muatannya melalui percobaan tetesan minyak, dengan di ketahuinya harga muatan maka berat tubuh kakakku pun akhirnya dapat di ketahui.
              Setelah di temukannya kakakku lalu di lanjutkan dengan adikku proton . Adikku proton di temukan oleh Eugen Goldstein dengan melakukan percobaan seperti pada kakakku elektron tapi namanya diganti jadi percobaan sinar terusan karena memang alatnya seperti tabung crookes tapi di modifikasi sedikit.
Setelah kakak dan adikku di temukan , akhirnya akupun menyusul mereka. Aku di temukan oleh ilmuan yang bernama J. Chadwick dengan meradiasi lempeng lapis emas dengan sinar alpha (α) tahun 1932 setelah sebelumnya melalui percobaan yang di lakukan oleh Geigar, Marsden, dan Ernest Rutherford.
Pada tahun 1914 Henry Moseley mengetahui rahasia kami yaitu ternyata nomer rumah kami itu atau orang – orang bilang nomer atom menunjukkan jumlah adikku proton dalam kamar kami inti atom dia mengetahuinya lewat percobaan penembakan suatu anoda padat dengan sinar katoda di ketahuinya rahasia ini menyebabkan mereka para ilmuan tahu berat dari rumah-rumah kami keluarga atom begitu juga isotopnya
Tahun 1885-1962 Neils Bohr murid dari Rutherford melanjutkan percobaan gurunya. Neils Bohr berkesimpulan bahwa atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan elektron bergerak mengelilingi inti dalam suatu orbit lingkaran, electron menempati orbitnya dengan tingkat energi tertentu dan ketika elektron berpindah ke orbit lain di sertai penyerapan dan pelepasan energi. Kemudian teori ini di lengkapi pleh broglis. Di tahun 1927 oleh Warner Heisenberg dengan teori ketidakpastiannya bahwa kedudukan elektron tidak dapat di tentukan yang ada hanya kebolehjadian tempat di mana elektron biasa di temukan di sebut orbital yaitu tempat tidur kami yang kemudian teori ini di lengkapi oleh Scrodinger di tahun 1926 ia mengajukan suatu persamaan gerak  elektron  kakakku dalam atom yang mempunyai sifat gelombang dan sifat partikel dalam arah tiga sistem koordinat cartesian . Berdasarkan temuan itu maka di kemukakan suatu model atom atau rumahku yang paling mutakhir atau model atom mekanika kuantum, pada model ini , pergerakan elektron kakakku  dalam mengelilingi inti kamar kami di gambarkan dalam bentuk orbital-orbital atau awan elektron, dan penghunian elektron dalam orbital-orbital di terangkan daengan seperangkat bilangan kuantum , yang merupakan hasil kajian matematik terhadap penomena atom rumahku.
             Itulah sejarah peradaban hidup kami kaum atom. Bertahun-tahun kami jadi bahan percoban para manusia laboratorium itu, maksudnya tidak lain hanya ingin membuktikan bahwa keberadaan kami itu ada. Memang kami tidak tampak oleh mata tapi kami memang terbukti ada. Dan ini semua tidak lepas dari partisipasi sang pencipta yang menciptakan kami. Meski kecil tapi pengalaman kami tidak kalah dengan manusia- manusia lab itu. Dari yang sifatnya kecil misal hujan asam,pencemaran lingkungan sampai peristiwa yang melegenda dan spektakuler.
           Yang paling melegenda misalnya seperti pengalaman kami waktu  menghancurkan Nagasaki, Hiroshima dan yang lainnya serta membunuh ribuan bahkan jutaan mahluk hidup lainnya. Bahkan karena peristiwa itu kami di jadikan sebuah motto oleh orang-orang bijak yang berbunyi “jadi orang itu harus seperti atom,kecil bahkan tidak terlihat tapi berkekuatan dahsyat“. Kami juga pernah meracuni dan membunuh ribuan manusia dalam kisah teluk minamata. Semua itu juga tidak lepas dari perintah tangan-tangan manusia lab yang tidak bertanggung jawab. Tapi banyak juga yang bertanggung jawab dan menyuruh kami pada kebaikan  misalnya membantu manusia dalam menyelamatkan nyawanya dari tumor dan kanker. Membantu penerangan di jalan-jalan, atau membantu menyelamatkan mereka dari penyakit gondok serta banyak juga yang lainnya




KARBON SI TANGAN EMPAT

“Malam sunyi kuimpikanmu
kulukiskan kita bersama
Namun selalu aku bertanya
adakah aku dimimpimu…..
Dihatiku terukir namamu
cinta rindu beradu satu
Namun selalu aku bertanya
adakah aku dihatimu…?
            Malam makin larut, suara lagu simfoni hitam sherina masih menggema. Tapi mataku sedikitpun tidak bisa kupejamkan. Aku rindu khlor, kenapa….harus seperti ini, kenapa aku tak berani mengatakan cinta padanya, dan kenapa khlor tak pernah tertarik padaku, padahal unsur-unsur lain banyak yang ngantri  ingin berhubungan (berikatan) denganku. Hmm…….Khlor sampai kapan aku harus menanti ini semua, aku capek berharap terus padamu tanpa henti, sampai kapan cinta ini kan terbalas, aku hanya bisa memandangmu tanpa bisa mengatakannya, aku hanya bisa tersenyum hambar melihatmu menikah bersama Natrium, tapi aku tidak tahu apakah           hatiku juga ikut bahagia. Khlor….apa pantas aku jadi selingkuhanmu seperti layaknya klan alkali, apa pantas aku jadi kekasihmu, aku mencintaimu khlor bisakah kau merasakannya, apa karena aku sering dijuluki si tangan empat jadi kau lebih memilih golongan alkali daripada aku, Sebenarnya ini bermula dari keunikanku yang memiliki elektron valensi 4 akibat nomor atomku yang berjumlah 6 saja. Hal itulah yang menyebabkan aku dijuluki si tangan empat. Entah siapa yang memulai memberikan julukan seperti itu tahu-tahu julukan itu sudah melekat ditubuhku,  Padahal menurut etimologi namaku Karbo yang berarti batubara.  Ah dasar sialan!...............Khlor Meski aku tak secantik Natrium atau unsur-unsur lain, bahkan warna kulitku terkadang juga hitam tapi banyak sesama Karbon maupun banyak jenis unsur lain, ngantri ingin berhubungan (berikatan) denganku, apa kau tahu itu Khlor? Bahkan aku dapat membentuk  ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap tiga juga dapat membentuk rantai lingkar (siklik). Tapi mengapa kau tetap saja memilih Natrium, cinta bagiku memang tak cukup satu, aku sering juga jalan dengan Hidrogen, Nitrogen,  Oksigen bahkan juga keluarga besarmu keluarga Halida sering jalan denganku tapi mengapa kamu sendiri lebih memilih Natrium? kalau itu yang menjadi alasanmu bukankah kau juga terkenal dengan playboy nya, ah…dasar misteri lelaki….....................
“Aku ingin engkau ada disini menemaniku saat sepi
Menemaniku saat gundah
Berat…hidup ini tanpa dirimu
Kuhanya mencintai kamu
Kuhanya memiliki kamu
Aku rindu setengah mati kepadamu
Sungguh ku ingin kau tahu aku rindu
setengah mati…………..”
Suara lagu rindu setengah mati D’masiv terus berbunyi dari ponselku
“Eh..khlor!, benar khlor…benar kata orang kalau kita ingat seseorang maka orang itupun akan ingat sama kita, duh gimana ya……angkat gak ya, aku harus mengangkatnya kapan lagi ada kesempatan seperti ini”
“Hallo………! kataku hampir jantungan saking gembiranya
“Iya hallo” kata khlor diseberang
“Sapa ya” jawabku pura-pura tidak kenal
“Oh, ni sama karbon kan? Aku khlor….Cuma mo ngasih tahu kata manusia lab besok kita mesti jalan bareng  jadi pelarut (CCl­4), siangnya kau juga bisa mengajak kekasihmu hidrogen, kita sama-sama bisa membantu manusia menjadi obat bius (CHCl3) kau bisa kan?”
Lama tidak ada jawaban, bukan apa-apa aku sungguh tidak percaya ini semua
“Kar…” kata Khlor diseberang............
“Eh…iya..iya…,aku bisa khlor, makasih ya tas ajakannya, tapi ngomong-ngomong Hidrogen bukan kekasihku kok he..he..”aku mencoba berbohong
“Hmm……….bukan ya, kalau begitu aku bisa kan jemput kamu”
“Yes…!!”kataku lupa kalau khlor masih mendengarkanku
“Kar..!ada apa? Kamu keberatan ya aku jemput?”
“Engg..enggak kok, aku suka…oke aku tunggu”
“Tapi aku tidak tahu rumah kamu dimana, bolehkan minta alamatnya?”
“Oke khlor alamatnya catat ya,…aku tinggal di jalan nomor 2 blok IVA dengan nomor rumah enam di kota sistem periodik Unsur”
“Oke besok aku jemput kamu kar, jangan kemana-mana ya”
“Oke aku tunggu”
“Kenapa belum ditutup “kataku lagi
“Mmm….gak papa…sebenarnya aku sudah lama menunggu ingin jalan sama kamu dan karena ada perintah langsung dari manusia lab, akupun merasa ada alasan untuk mengajakmu jalan, maaf ya Kar, tidak seharusnya aku berkata seperti itu”
Ya tuhan ternyata khlor juga memiliki perasaan yang sama seperti aku
“Kar…kau marah ya, maaf aku berkata tidak sopan padamu”
“Gak papa aku juga suka kok kau berkata seperti itu”
“Oke besok aku jemput, selamat malam”
“Malam”
Ya tuhan…aku tidak pernah sebahagia ini, manusia lab memang selalu mengertiku…adik-adikku kemana ya…
“Silikon…! Germanium…! Timah…!”teriakku memanggil adik-adikku
“Ada apa sih kak, mereka sudah pada tidur? Timbal adikku yang bungsu menjawab.
“Eh sudah tidur ya, ni kan masih sore…kenapa cepat-cepat tidur, sini-sini kakak mau cerita”
“Ini sudah larut malam kakak, besok aja ceritanya”
“Sudah larut ya, ya sudah kakak juga mau tidur”
“Ya tuhan aku berharap ini semua bukan mimpi” kataku menjelang tidur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar